Minggu, 04 Desember 2011

perkembangan pengobatan toxoplasma


BAB I PENDAHULUAN


I.1. LATAR BELAKANG
      Toxoplasmosis merupakan penyakit zoonosis yaitu penyakit pada hewan yang dapat ditularkan ke manusia. Penyakit ini disebabkan oleh sporozoa yang dikenal dengan nama Toxoplasma gondii, yaitu suatu parasit intraselluler yang banyak menginfeksi manusia dan hewan peliharaan. Penderita toxoplasmosis sering tidak memperlihatkan suatu gejala klinis yang jelas sehingga dalam menentukan diagnosis penyakit toxoplasmosis sering terabaikan dalam praktek dokter maupun dokter hewan sehari-hari. Penyakit toxoplasmosis dapat mengenai wanita hamil pada trismester ketiga yang mengakibatkan hidrochephalus, khorioretinitis, tuli atau epilepsy pada bayi. Penyakit toxoplasmosis ditularkan dari kucing sebagai definitive host tetapi penyakit ini juga dapat menyerang hewan lain seperti babi, sapi, domba, dan hewan peliharaan lainnya sebagai intermediate host. Walaupun sering terjadi pada hewan-hewan yang disebutkan di atas penyakit toxoplasmosis ini paling sering dijumpai pada kucing. Tertularnya penyakit toxoplasmosis tidak hanya terjadi pada orang yang memelihara kucing tetapi juga bisa terjadi pada orang lainnya yang suka memakan makanan dari daging setengah matang atau sayuran lalapan yang terkontaminasi dengan agen penyebab penyakit toxoplasmosis.
      Dewasa ini setelah siklus hidup toxoplasma ditemukan maka usaha pencegahannya diharapkan lebih mudah dilakukan. Pada saat ini diagnosis toxoplasmosis menjadi lebih mudah ditemukan karena adanya antibodi IgM atau IgG dalam darah penderita. Diharapkan dengan cara diagnosis serologik pengobatan penyakit ini menjadi lebih mudah dan lebih sempurna, sehingga pengobatan yang diberikan dapat sembuh bagi penderita toxoplasmosis. Hal tersebut diharapkan insidensi keguguran, cacat kongenital, dan lahir mati yang disebabkan oleh penyakit ini dapat dicegah sedini mungkin. Pada akhirnya kejadian kecacatan pada anak dapat dihindari dan menciptakan sumber daya manusia yang lebih berkualitas. Pengobatan terhadap toxoplasmosis dengan menggunakan kortikosteroid tanpa asupan asam folat sering menimbulkan depresi pada sumsum tulang.
      Mengingat pentingnya pengetahuan dan perkembangan pengobatan terbaru terhadap penyakit ini maka penulis merasa perlu memaparkan informasi terbaru mengenai pengobatan toxoplasmosis sesuai perkembangan dan pengetahuan penulis.

I.2. TUJUAN
1.      Meningkatkan pengetahuan pembaca dan penulis dalam perkembangan pengobatan toxoplasmosis.
2.      Sebagai salah satu syarat pemenuhan nilai koasistensi departemen parasitologi veteriner.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


II.1. KLASIFIKASI
      Soulsby, (1986) menyatakan bahwa klasifikasi agen penyebab toxoplasmosis sebagai berikut:
Phylum           : Apicomplexa
Class               : Sporozoa
Subclass          : Coccosdisina
Ordo               : Coccidia
Subordo         : Eimeriorida
Family                        : Sarcocystidae
Genus             : Toxoplasma
Spesies            : Toxoplasma gondii
Toxoplasmosis ditemukan oleh Nicelle dan Manceaux pada tahun 1909 yang menyerang hewan pengerat di Tunisia, Afrika Utara. Menurut Levine, (1985) penyebab penyakit toxoplasmosis merupakan suatu genus dari famili sarcocystidae. Toxoplasma gondii adalah parasit intraseluler yang berada pada semua sel eukaryotik (Carvalho et al, 2011) di berbagai organ tubuh.


II.2. MORFOLOGI
      Toxoplasma gondii memiliki beberapa bentuk dalam stadiumnya, terdiri dari ookista, tropozoit/takizoit, merozoit, gamet, zigot dan bradizoit pada jaringan organ dalam tubuh definitive hostnya. Ookista berbentuk bulat yang terdiri dari dua sporokista, tiap sporokista terdapat empat sporozoit. Tropozoit/takizoit ini biasanya berbentuk pisang atau bulan sabit, sering ditemukan pada cairan peritoneal host. Bradizoit secara morfologi hampir sama dengan takizoit, jarang ditemukan dalam darah perifer, tetapi sering ditemukan dalam jumlah besar pada organ-organ tubuh seperti pada jaringan hati, limpa, sumsum tulang, paru-paru, otak, ginjal, urat daging, jantung. Kumpulan bradizoit yang dikelilingi dinding kista pada jaringan disebut kista jaringan, yang terdiri dari ratusan hingga ribuan bradizoit. Pada hewan yang mati karena penyakit ini umumnya tidak sulit untuk menemukan parasit yakni dengan pemeriksaan mikroskopik langsung ataupun dengan suntikan langsung pada hewan-hewan percobaan dan diamati perkembangannya.
toxoplasma gondii.jpge23-toxoplasma-gondii-bradizoit-bradyzoite-tissue-cyst.jpg





   
            Gambar 1.Takizoit                               Gambar 2. Kista jaringan berisi bradizoit

Tidak ada komentar:

Posting Komentar